Mengenal Barongko, Kue Khas dari Sulawesi Selatan

Berbicara kuliner atau makanan khas dari Sulawesi Selatan seperti tidak ada habisnya. Selain memiliki keragaman, kuliner dari Sulawesi Selatan juga mempunyai cita rasa yang sangat khas. Salah satu kue khas dari Sulawesi Selatan yang terkenal adalah barongko. Barongko merupakan singkatan bahasa bugis dari barangku mua udoko yang artinya barangku sendiri yang kubungkus. Makna  dari singkatan nama tersebut adalah bahan baku utama dari barongko adalah pisang yang dibungkus daun pisang. Bagi masyarakat bugis makassar istilah ini memiliki makna filosofis yang sangat mendalam yaitu siri' atau harga diri. Nilai utama yang terkandung dalam filosofis barongko adalah membungkus atau menjaga harga diri harkat dan martabat diri sendiri dan keluarga.

Barongko juga memiliki nilai filosofis yang lain, Masyarakat bugis makassar menyebutnya dengan kue kejujuruan karena barongko mengandung makna bahwa apa yang terlihat diluar harus sama dengan apa yang ada di dalam, nilai filosofis ini masih terus di junjung tinggi oleh masyarakat bugis makassar.

Barongko sudah ada sejak zaman kerajaan bugis makassar dan termasuk makanan yang mewah yang hanya disajikan bagi tamu-tamu kerajaan, para bangsawan dan saudagar bugis makassar. Era moderen seperti sekarang kuliner barongko dapat ditemukan di acara pernikahan, acara adat, hari raya idul fitri, udul adha dan acara-acara pemerintah. 

Bagi wisatawan yang berkunjung di Sulawesi Selatan dapat mencicipi kuliner barongko yang tersedia di cafe-cafe, gerai kuliner khas makassar, dan pedagang-pedagang kaki lima yang menjajankan aneka kue tradisonal bugis makassar, kue barongko sangat mudah kita jumpai apabila kita berkunjung ke kota daeng julukan kota Makassar.

Barongko sendiri terbuat dari pisang kepok atau dalam Bahasa Bugis disebut utti manurung yang telah matang, pisang kepok yang telah matang dipisahkan dari kulitnya kemudian diolah dengan cara dihaluskan kemudian dicampur gula, santan dan telur ayam atau bebek.

Setelah itu adonan pisang tersebut dibungkus dengan daun pisang, daun pisang telah dibentuk dengan pola khusus kemudian adonan yang telah halus dituangkan satu persatu ke pola daun pisang, setelah selesai baru kemudian dikukus hingga matang.



Komentar